fbpx
26.7 C
Jakarta
Selasa, 14 Mei 2024

Google Mulai Integrasikan Chatbot AI Bard di Chrome Saingi ChatGPT

Saat ini tengah booming chatbot AI generatif yang membuat pencarian internet lebih mudah dari yang kita bayangkan. Hal ini dimulai dengan kehadiran ChatGPT yang langsung membuat gebrakan di industri teknologi saat ini. Microsoft pun dengan cepat berinvestasi di OpenAI, pengembang di balik teknologi ChatGPT.

 

Google dan merek lain tidak mau ketinggalan tren ini. Mereka mengerjakan pilihan mereka sendiri. Menurut 9to5Google, Google bekerja keras untuk mengintegrasikan chatbot bernama Bard yang tak mau kalah dibekali dengan teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Kabarnya, chatbot Bard yang disokong AI generatif segera hadir di ChromeOS. Google berencana untuk memperkenalkan fitur eksperimental yang disebut “Pencarian Percakapan” di ChromeOS. Ini akan memberikan pengalaman interaksi obrolan yang mirip dengan ChatGPT.

Dilansir via Gizchina, Google diyakini akan mengundang pengguna untuk menguji melalui metode experimental flag di sistem ChromeOS di masa mendatang. Apa yang tersedia saat ini dari info experimental flag adalah eksperimen launcher untuk penelusuran percakapan dan evaluasi kelayakan pencarian sesi sebagai bagian dari launcher pencarian.

Baca Juga:  Pertempuran Apple berikutnya dalam "silent war" melawan Google: Search dan ads

Setelah mengaktifkan experimental flag ini, ChromeOS akan menonaktifkan fungsi pencarian bawaan launcher (mencari file, aplikasi, dan jaringan). Sebaliknya, itu kemudian akan mengaktifkan chat interface Bard.

Saat ini, semuanya masih dalam proses, jadi mungkin saja desain ini bisa berubah sebelum dirilis. Chatbot Bard AI di Chromebook akan muncul sebagai halaman terpisah dari Peluncur Gelembung ChromeOS, seperti yang dilakukan Asisten Google hari ini dengan riwayat percakapan yang dapat digulir dan bilah pencarian.

Seperti sudah diberitakan sebelumnya, Google telah mengumumkan teknologi percakapan berbasis AI yang disebut Bard. Menurut perusahaan di blog resminya, Bard akan mulai diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang.

Bard seperti teknologi yang diusungnya akan bersaing langsung dengan ChatGPT yang dibuat oleh OpenAI. Bedanya, Bard dari Google didukung oleh model bahasa besar Google yang disebut Model Bahasa untuk Aplikasi Dialog (LaMDA).

Baca Juga:  YouTube akhirnya mematikan fitur yang paling menyebalkan

CEO Google Sundar Pichai menjelaskan, masyarakat akan melihat fitur-fitur bertenaga AI di Google Search yang menyaring informasi kompleks dan berbagai perspektif ke dalam format yang mudah dicerna. Hal ini diharapkan dapat dengan cepat memudahkan pengguna memahami gambaran besarnya dan pelajari lebih lanjut dari web.

“Apakah itu mencari perspektif tambahan, seperti blog dari orang-orang yang bermain piano dan gitar, atau mendalami topik terkait, seperti langkah-langkah untuk memulai sebagai pemula,” terang Sundar Pichai menjelaskan tentang Bard.

Saat ini tengah booming chatbot AI generatif yang membuat pencarian internet lebih mudah dari yang kita bayangkan. Hal ini dimulai dengan kehadiran ChatGPT yang langsung membuat gebrakan di industri teknologi saat ini. Microsoft pun dengan cepat berinvestasi di OpenAI, pengembang di balik teknologi ChatGPT.

 

Google dan merek lain tidak mau ketinggalan tren ini. Mereka mengerjakan pilihan mereka sendiri. Menurut 9to5Google, Google bekerja keras untuk mengintegrasikan chatbot bernama Bard yang tak mau kalah dibekali dengan teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Kabarnya, chatbot Bard yang disokong AI generatif segera hadir di ChromeOS. Google berencana untuk memperkenalkan fitur eksperimental yang disebut “Pencarian Percakapan” di ChromeOS. Ini akan memberikan pengalaman interaksi obrolan yang mirip dengan ChatGPT.

Dilansir via Gizchina, Google diyakini akan mengundang pengguna untuk menguji melalui metode experimental flag di sistem ChromeOS di masa mendatang. Apa yang tersedia saat ini dari info experimental flag adalah eksperimen launcher untuk penelusuran percakapan dan evaluasi kelayakan pencarian sesi sebagai bagian dari launcher pencarian.

Baca Juga:  Cara menggunakan Google Bard dengan Google Sheets

Setelah mengaktifkan experimental flag ini, ChromeOS akan menonaktifkan fungsi pencarian bawaan launcher (mencari file, aplikasi, dan jaringan). Sebaliknya, itu kemudian akan mengaktifkan chat interface Bard.

Saat ini, semuanya masih dalam proses, jadi mungkin saja desain ini bisa berubah sebelum dirilis. Chatbot Bard AI di Chromebook akan muncul sebagai halaman terpisah dari Peluncur Gelembung ChromeOS, seperti yang dilakukan Asisten Google hari ini dengan riwayat percakapan yang dapat digulir dan bilah pencarian.

Seperti sudah diberitakan sebelumnya, Google telah mengumumkan teknologi percakapan berbasis AI yang disebut Bard. Menurut perusahaan di blog resminya, Bard akan mulai diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang.

Bard seperti teknologi yang diusungnya akan bersaing langsung dengan ChatGPT yang dibuat oleh OpenAI. Bedanya, Bard dari Google didukung oleh model bahasa besar Google yang disebut Model Bahasa untuk Aplikasi Dialog (LaMDA).

Baca Juga:  Cara Mengunduh dan Memasang Auto-GPT Langkah demi Langkah

CEO Google Sundar Pichai menjelaskan, masyarakat akan melihat fitur-fitur bertenaga AI di Google Search yang menyaring informasi kompleks dan berbagai perspektif ke dalam format yang mudah dicerna. Hal ini diharapkan dapat dengan cepat memudahkan pengguna memahami gambaran besarnya dan pelajari lebih lanjut dari web.

“Apakah itu mencari perspektif tambahan, seperti blog dari orang-orang yang bermain piano dan gitar, atau mendalami topik terkait, seperti langkah-langkah untuk memulai sebagai pemula,” terang Sundar Pichai menjelaskan tentang Bard.

Untuk mendapatkan Berita & Review menarik Saksenengku Network
Google News

Artikel Terkait

Populer

Artikel Terbaru